Membicarakan Donald Trump bakal tidak ada akhirnya. Selalu menarik dan heboh. Begitu pula Melania Trump, yang saat ini masih first lady sebelum Jill Biden resmi memasuki Gedung Putih bersama President Elect Joe Biden setelah dilantik pada Januari 2021 mendatang.
Barangkali masih ada yang ingat US Election 2016 ketika Donald Trump tampil sebagai calon presiden - ternyata ketika itu seorang sahabat Melania Trump mengatakan bahwa Melania tidak berharap suaminya untuk menang. Namun nasib politik berkata lain, Donald Trump billionaire properti dan pemilik jaringan hotel mewah ini melenggang ke White House.
Rupanya Melania tidak terlalu antusias pindah ke Gedung Putih yang banyak diimpikan oleh para calon first lady dan siapapun yang punya impian untuk menjadi POTUS (President of United States). Banyak pula anak muda yang ingin menjadi staff di White House, meskipun hanya berstatus sebagai staff magang.
Melania tetap berdomisili di New York dengan alasan untuk menemani Barron, puteranya untuk menyelesaikan sekolah. Melania menemani Barron selama lima bulan sebelum pindah ke Washington tempat Donald berkantor sebagai Presiden. Apakah itu hanya sebuah alasan paling masuk akal yang digunakan untuk menjaga reputasi sang suami yang menjadi panglima tertinggi di negeri adidaya itu?
Menurut dailymail.co.uk (7/11/2020) Stephanie Wolkoff mantan ajudan di Gedung Putih mengatakan bahwa Melania sedang dalam proses perundingan pembagian kekayaan pasca perceraiannya dengan Donald Trump dimana disebutkan bahwa Melania ingin agar Barron mendapatkan bagian yang sama dari kekayaan sang suami.
Sementara itu Omarosa Manigault Newman pejabat lainnya mengatakan pula bahwa pernikahan Donald dan Melania sudah berakhir dalam 15 tahun terakhir. Dikabarkan pula bahwa dua pasangan nomor satu di Amerika ini ternyata pisah ranjang, sehingga mereka memiliki kamar tidur terpisah di Gedung Putih.
Situs timesnownews.com pada 9/11/2020 mengutip ucapan Omarosa Manigault Newman bahwa, "Melania is counting every minute until he is out of the office and she can divorce".
Kalau warga +62 mungkin akan menyebutnya kisah Melania Trump ini dengan ungkapan "Menghitung Hari" seperti lagu Kris Dayanti yang pernah terkenal pada jamannya.
Proses perceraian di kalangan VVIP dan celebritiy memang tidak mudah. Banyak aspek yang harus dipertimbangkan apalagi Donald Trump adalah seorang presiden. Dari sisi "Public relation" perceraian yang terjadi di tengah jabatan nomor satu di sebuah negara tentu sangat buruk.
Bagaimana respon anda setelah menyaksikan video ini?
Comments